Penyuluh Aktif Sosialisasi Sukseskan MTQ
Penyuluh Agama Islam (PAI), adalah salah satu pihak yang terlibat aktif dalam penyelenggaraan MTQ ke-37 tingkat Jabar. Mereka berada di berbagai lokasi acara dan cabang lomba. Menjadi pendukung jalannya kegiatan. Seperti halnya yang dilakukan Deti Sri Rohayati (43), penyuluh agama fungsional yang bertugas di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sumedang Utara, Kab. Sumedang.
“Saya bertugas di cabang lomba 1 dan 5 juz tilawah, menjadi penghubung antara kondisi di arena MTQ dengan pihak terkait,” kata ibu dari dua anak tersebut, saat berbincang dengan Humas Kanwil Kemenag Jabar, di arena MTQ ke-37 tingkat Jabar yang berlokasi di SMAN 1 Sumedang. Deti bertempat tinggal di Lingkungan Cipameungpeuk RT 01 RW0 4, Kel. Cipameungpeuk, Kec. Sumedang Selatan.
Deti tidak sendirian bertugas di arena MTQ. Setiap hari terdapat 24 orang penyuluh yang bertugas di berbagai cabang lomba hingga sore hari. “Sebagai penyuluh, kami ingin ikut menyuseskan MTQ dan di dukung oleh para Penyuluh agama Fungsional (PAIF) dan Non PNS lainnya di laur dari yang bartugas.
Misalnya meyebarluaskan informasi tentang MTQ. Melakukan sosialisasi ke berbagai majelis taklim,” ujarnya.
Pada saat pawai ta’aruf jelang pembukaan MTQ, sekian banyak majelis taklim dari seluruh Sumedang hadir memeriahkan acara. Para penyuluh menjadwalkan majelis taklim dari setiap kecamatan menyebar ke 12 lokasi lomba di arena MTQ. Setiap cabang lomba terdapat majelis taklim dari kecamatan berbeda. Hal itu tidak terlepas dari imbauan pemerintah daerah dan Kantor Kementerian Agama agar majelis taklim meramaikan acara.
Setiap majelis taklim memiliki seragam masing-masing, sehingga kehadiran mereka menambah semarak suasana. “Para penyuluh saling mendukung, juga majelis taklim, supaya MTQ bisa berjalan lancar. Kami juga senang melihat antusiasme warga Sumedang. Kami berharap, para penyuluh selalu dilibatkan dalam kegiatan seperti ini. Agar kinerja kita tampak. Juga menunjukkan panyuluh itu ada, dan pekerjaannya tidak hanya berdakwah di majelis taklim saja,” katanya.
Kontributor : Eva Nurwidiawati